TAFSIR SURAH SURAH PILIHAN #2


 

-بسم الله الرحمن الرحيم-


🌸TAFSIR SURAH-SURAH PILIHAN🌸 

Ustadzah Haifa Umm Muhammad حفظها الله 

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Ustadzah memulai muhadharah dengan pujian kepada Allah, bershalawat untuk Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan memohon pertolongan kepada Allah kebaikan untuk kita semua.


ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ.


“Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya”


فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

"Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan” [HR. Muslim no. 867]


Ustadzah mendoakan semoga majelis ini diberkahi oleh Allah. Semoga ilmu yang kita pelajari menjadi ilmu yang bermanfaat. In syaa Allah hari ini kita akan membahas Tafsir Surah Al Fatihah. 

Perlu kita ketahui, pentingnya kita mempelajari Al-Qur’an dengan membaca dan mentadabburinya. Sebagaimana dalil hadits 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhori).


Makna hadits diatas yaitu wajib bagi kita untuk mempelajari ayat-ayat Al-Qur’an yang kelak dari ayat-ayat tersebut akan mewariskan amal sholih, perbuatan baik dan menghasilkan dakwah yang berhasil. Jadi mempelajari Al-Qur’an bukan sekedar membacanya, atau cara menghafal Tapi lebih dari itu kita memahami makna ayat, yang dengannya kita mengetahui apa yang diinginkan Allah, mengetahui perintah dan larangan-larangan-Nya.


Mentadaburi Al-Qur’an adalah sesuatu yang bermanfaat, yang kelak akan menghasilkan amal sholih, perbuatan yang baik dan dakwah yang berhasil. 


Tafsir Surah Al Fatihah yang akan kita pelajari diambil dari sumber dari kitab-kitab ulama yang terpercaya. Karena wajib bagi kita mengambil ilmu dari rujukan yang benar, selektif dalam mengambil ilmu agama. Sebagaimana perkataan Muhammad bin Sirin rahimahullah :

إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم

“Ilmu ini adalah bagian dari agama kalian, maka perhatikanlah baik-baik dari siapa kalian mengambil ilmu agama” (Diriwayatkan oleh Ibnu Rajab dalam Al Ilal, 1/355).


Rujukan kitab Tafsir para ulama yaitu :

~ Tafsir As Sa’diy 

~ Tafsir Ibnu Katsir 

~ Tafsir Al-Thabari

~ Tafsir Al-Qurtuby

~ Tafsir Ibnu Utsaimin 

~ Tafsir Al Baghawi


Mereka adalah para ulama yang terpercaya ahli dibidang tafsir Al-Qur’an. Ilmu para ulama tersebut bersambung kepada apa yang dijelaskan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat. 


Sebelum mendengarkan penjelasan tafsir surah Al-Fatihah, penting kita mengetahui kitab rujukan kita mengambil ilmu. Sebab Ilmu adalah bagian dari agama, maka perhatikanlah baik-baik dari siapa kalian mengambil ilmu agama.


Ustadzah akan membahas permasalahan demi permasalahan dalam menjelaskan tafsir surah Al-Fatihah, sebab ustadzah menginginkan tafsir surah Al-Fatihah dan perintah didalamnya menancap didalam hati dan ingatan kita.


Lalu Kenapa surah pertama yang kita bahas yaitu surah Al-Fatihah sebab surah Al-Fatihah adalah :


~ Ummul Qur'an (induknya Al-Qur’an) yang mengawali Al Qur’an dan surah-surah berikutnya.

~ A'zhom surah (surah yang mengandung makna yang besar)

~ Al-Fatihah adalah surah yang diulang-ulang min sebanyak 17 kali dalam sehari. 


In syaa Allah semua dari kita sudah hafal diluar kepala surah Al-Fatihah. Ustadzah menginginkan kita mampu memahami makna lafal surah Al-Fatihah ayat per ayat sehingga ketika sholat hadir pengagungan dan rasa takut kepada Allah karena kita bukan sekedar melafadznya tapi memahami maknanya. 


Permasalahan pertama

Diantara keistimewaan surah Al-Fatihah yaitu memiliki banyak penamaan, berkata para ulama nama lain surah Al-Fatihah :


1. Ummul Quran dan Ummul Kitab

Ummul Quran maknanya adalah induk atau inti dari Al Quran, sedangkan Ummul Kitab maknanya adalah induk atau inti dari kitab. Dalilnya yaitu firman Allah Ta’ala : 

هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ

"Dialah Allah yang telah menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an). Di antara Al-Qur’an ada ayat-ayat muhkamat, dan itu adalah merupakan Ummul Kitab" (QS. Ali ‘Imran[3]: 7)


Kenapa Al-Fatihah disebut ummul kitab dan Ummul Qur'an sebab didalam surat Al fatihah terkandung hampir seluruh bagian isi Al-Qur’an. Terkandung didalamnya keyakinan dan keimanan, dijelaskan macam-macam tauhid, penjelasan beriman kepada hari kiamat, beriman kepada para Rasul, kewajiban beriman dan mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.


2. Surah Al Fatihah (pembukaan)

Al Fatihah artinya adalah pembukaan, sehingga Fatihatul Kitab bermakna pembukaan dari kitab dan Fatihatul Quran bermakna pembukaan dari Al Quran. Jadi surah Al Fatihah :

~ Pembukaan Al-Qur’an karena Al-Qur’an diawali dengan surah Al-Fatihah.

~ Kemudian Bacaan surah dalam shalat dimulai dengan Al-Fatihah.


3. Ar Ruqyah

Dinamakan dengan Ar Ruqyah karena dikisahkan dalam sebuah hadis sahih bahwa para sahabat pernah diminta untuk meruqyah seseorang yang tersengat kalajengking. Para sahabat kemudian membacakan surat Al Fatihah kepada orang tadi dan dengan serta merta diberi kesembuhan oleh Allah. Ketika para sahabat menceritakan kisah tersebut kepada Nabi shallallaahu’alaihi was sallam, beliau pun bersabda: “Tahukah engkau bahwa (Al Fatihah) itu adalah Ruqyah?” (HR. Bukhori (2276) dan Muslim (2201) dari Abu Sa’id Al Khudri).


Adalah kisah sahabat Abu Sa’id Al-Khudri yang mengobati dengan membaca bacaan ruqyah kepada orang yang terkena gigitan racun kalajengking, beliau menggunakan A-Fatihah sebagai bacaan ruqyah dan berhasil. Yang sebelumnya hampir lumpuh tidak bisa berjalan, tiba-tiba sembuh seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Berikut kisahnya dalam hadits,

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانُوا فى سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ. فَقَالُوا لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَىِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ فَأُعْطِىَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ حَتَّى أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-. فَأَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلاَّ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ. فَتَبَسَّمَ وَقَالَ « وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ». ثُمَّ قَالَ « خُذُوا مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِى بِسَهْمٍ مَعَكُمْ »

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, “Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyahkarena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.” Di antara para sahabat lantas berkata, “Iya ada.” Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al Fatihah. pembesar tersebutpun sembuh.


Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan-, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al Fatihah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bisa tahu Al Fatihah adalah ruqyah?” Beliau pun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Sebaik-baik ruqyah yaitu dengan surah Al-Fatihah. Para salafussalih, tabiin, dan orang-orang sholih yang mengikuti nya ketika mengalami sakit mereka meruqiyah diri dengan surah Al-Fatihah. Misal yang bagian tangan maka mereka meruqiyah tangan dengan surah Al-Fatihah, atau bagian kepala yang sakit maka mereka meruqiyah kepala dengan surah Al-Fatihah sebelum ikhtiar dengan obat-obatan. Surah Al-Fatihah disebut ruqyah karena salah satu surat ruqyah. 


4. As Sab’ul Matsani

Arti dari As Sab’ul Matsani adalah tujuh (ayat) yang diulang-ulang. Dalilnya disebutkan dalam ayat berikut (yang artinya):

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَٰكَ سَبْعًا مِّنَ ٱلْمَثَانِى وَٱلْقُرْءَانَ ٱلْعَظِيمَ

“Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung” (QS. Al Hijr : 87).

Di antara penjelasan kenapa disebut sebagai tujuh ayat yang diulang-ulang adalah karena surat Al Fatihah dibaca diulang-ulang di setiap rakaat solat wajib ataupun sholat sunnah.


Permasalahan kedua 

Keutamaan surah Al-Fatihah yang tidak dimiliki surah yang lain yaitu :


1. Surah Al-Fatihah adalah rukun sholat

Dari ‘Ubadah bin Ash Shamit, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

“Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al Fatihah).” (HR. Bukhari no. 756 dan Muslim no. 394).


Al-Fatihah adalah rukun Shalat, karena Allah menyebut al-Fatihah dengan kata shalat. Dan sholat adalah rukun islam kedua setelah syahadat. 


2. Al-Fatihah disebut shalat.

Karena surat ini dibaca saat shalat. Dan seorang hamba yang membaca surat ini ketika shalat, dia hakekatnya sedang melakukan dialog dengan Rabb-nya.


Allah Ta’ala menyebutkan didalam hadist qudsi. Hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ}، قَالَ: مَجَّدَنِي عَبْدِي – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي – فَإِذَا قَالَ: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ: {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل


Allah berfirman, “Saya membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta.


Apabila hamba-Ku membaca, “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.”


Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku memuji-Ku.”


Apabila hamba-Ku membaca, “Ar-rahmanir Rahiim.”


Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku mengulangi pujian untuk-Ku.”


Apabila hamba-Ku membaca, “Maaliki yaumid diin.”


Apabila hamba-Ku membaca, “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.” Dalam riwayat lain, Allah berfirman, “Hamba-Ku telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.”


Apabila hamba-Ku membaca, “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’in.”


Allah Ta’ala berfirman, “Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.”


Apabila hamba-Ku membaca, “Ihdinas-Shirathal mustaqiim….dst. sampai akhir surat.”


Allah Ta’ala berfirman, “Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai yang dia minta.”


(HR. Ahmad 7291, Muslim 395 dan yang lainnya)


Keutamaan surah Al-Fatihah adalah Allah membagi bacaan al-Fatihah dalam shalat menjadi dua : setengah untuk Allah dan setengah untuk hamba. Setengah untuk Allah ada di bagian awal, bentuknya adalah pujian untuk Allah. Mulai dari ayat, ‘Alhamdulillahi rabbil ‘alamin’ sampai ‘Maliki yaumiddin.’


Sementara setengahnya untuk hamba, yaitu doa memohon petunjuk agar seperti orang yang telah mendapat nikmat. 

Ketika seseorang membaca surah Al-Fatihah sesungguhnya ia sedang berdialog dengan Allah. Kandungan surah Al-Fatihah berisi tentang pujian kepada Allah dan permohonan seorang hamba kepada Allah. Setelah membaca surah Al-Fatihah kita mengucapkan Aamiin yaitu Ya Rabb kabulkanlah. karena isi surah Al-Fatihah permohonan kepada Allah dan pujian kepada Allah. 


💬 Rincian Hadist :

Surah Al-Fatihah berjumlah 7 ayat, rincian pembagian surha Al-Fatihah yaitu 


~ Ayat 1-4 ini adalah pujian kepada Allah. 


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤)


"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan."


~ Ayat 5 

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥)


'Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan"


ayat ini dibagi dua yaitu iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’in. setengah untuk hamba, setengah untuk Allah. Iyyaka na’budu, ini untuk Allah, dan iyyaka nasta’in, ini untuk hamba.


Iyyaka na’budu yaitu hanya Engkaulah yang Kami sembah. Hanya Allah yang berhak kita sembah dan ibadah hanya diserahkan untuk Allah. 

iyyaka nasta’in yaitu hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Kita sedang berdialog kepada Allah bahwa sesungguhnya kami tidak akan bisa beribadah kepada Mu jika Engkau tidak memberikan pertolongan. 


~ Ayat 6 

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦)


"Tunjukkanlah kami jalan yang lurus"


Permintaan hamba ditunjuki jalan yang lurus. 


~ Ayat 7


صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (٧)


"(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."


Ini juga berisi permohonan hamba kepada Allah.  

Ustadzah berharap kita bisa merenungi surah Al-Fatihah. Maka tadabburilah surah Al-Fatihah sampai kita benar-benar memahami. 


╰┈➤Sesi Tanya Jawab :


1. Bolehkah surah Al-Fatihah dikirimkan untuk orang yang telah meninggal, apakah ini boleh?

↪️ Dijawab Ustadzah Haifah حفظها الله


Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan : Membacakan Al-fatihah atas orang yang telah meninggal tidak saya dapatkan adanya nash hadits yang membolehkannya. Berdasarkan hal tersebut maka tidak diperbolehkan membacakan Al-Fatihah atas orang yang sudah meninggal. Karena pada dasarnya suatu ibadah itu tidak boleh dikerjakan hingga ada suatu dalil yang menunjukkan disyari’atkannya ibadah tersebut dan bahwa perbuatan itu termasuk syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalilnya adalah bahwasanya Allah mengingkari orang yang membuat syari’at dan ketentuan dalam agama Allah yang tidak dizinkanNya.


Syaikh Muhammad Nashiruddin dalam Ahkamul Janaiz menyebutkan,

أن قول الناس اليوم في بعض البلاد: ” الفاتحة على روح فلان ” مخالف للسنة المذكورة، فهو بدعة بلا شك، لا سيما والقراءة لا تصل إلى الموتى على القول الصحيح

“Perkataan yang masyhur di tengah-tengah masyarakat di berbagai negeri, “(Kirim pahala) Al Fatihah pada ruh ‘fulan’ ” adalah menyelisihi ajaran Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, itu termasuk amalan yang tiada tuntunan tanpa diragukan lagi. Lebih-lebih pahala bacaan Qur’an tidak sampai pada orang yang telah mati menurut pendapat yang lebih tepat.

Mengirimkan Al Fatihah untuk orang yang telah meninggal, ini termasuk amalan bid’ah. orang yang telah meninggal tidak perlu dikirimkan Al Fatihah ataupun bacaan Qur’an lainnya, karena amalan demikian tidak ada tuntunannya dari sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ataupun dari praktek orang-orang shalih generasi salaf dari umat ini. Dan ini adalah amalan yang tertolak. Jadi tidak diperlu mengirimkan Al Fatihah baik dari masjid, dari kuburan, dari rumah, atau dari tempat lain.

Banyak juga masyarakat membaca surat Al Fatihah ketika selesai sholat, membaca Al Fatihah setelah shalat, tidak ada dalil dari sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Maka ini adalah perbuatan bid’ah. 

Ibadah harus dibangun diatas dalil, ittiba kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ibadah bukan sekehendak kita, tapi apa yang Allah inginkan. 


2. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh ustadzah, Afwan ijin bertanya. Kenapa surat al Fatihah itu diletakkan pada halaman pertama pada mushaf Al-Qur'an.. apakah karena keutamaan nya dari surah-surah yg lain kah?

↪️ Dijawab Ustadzah Haifah حفظها الله


Pertanyaan seperti ini hendaklah tidak ditanyakan, karena seakan-akan kita bertanya kenapa Allah melakukan perbuatan meletakkan surah Al-Fatihah dihalaman pertama. Urutan Al-Qur’an itu hanya Allah yang mengetahui dan terserah Allah meletakkan urutan surah. Namun Keutamaan surah Al-Fatihah sudah dijelaskan pada pembahasan diatas.


3. Izin bertanya apakah ruqiyah dengan Al-Fatihah hanya untuk penyakit zahir, bagaimana dengan penyakit batin apakah bisa?

↪️Dijawab Ustadzah Haifah حفظها الله


Alquran adalah obat dari segala penyakit, baik itu penyakit hati ataupun penyakit yang dzahir. Keampuhan surat Al Fatihah bisa dijadikan bacaan ruqyah. 


4. Afwan ustadzah tentang surah Alfatihah untuk ruqyah dan pengobatan Berarti di Sunnahkan ya ketika sakit berusaha baca Alfatihah dulu baru ikhtiar ke dokter? Bagaimana caranya ya di usapkan ke yang sakit berapa kali gitu ya ustadzah? Jazaakillahu Khoiran

↪️Dijawab Ustadzah Haifah حفظها الله


Diantara sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, para salafussalih dan orang-orang sholih yang mengikutinya yaitu ketika sakit mereka meruqiyah diri dengan surah Al-Fatihah lalu melakukan ikhtiar dengan berobat. 


Kebanyakan dari diri kita ketika sakit langsung berobat dengan dokter, hendaklah kita ruqiyah diri dengan surah Al-Fatihah lalu ikhtiar dengan berobat.


Diantara bacaan ruqiyah ketika sakit : 

بِسْمِ اللَّهِ (3×) أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ (7×)


Bismillaah (3x). A'uudzu billaahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir (7x).

Dengan nama Allah (3x). Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya, dari kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan aku khawatirkan (7x).

(HR. Muslim 4/1728, Abu Daud, Malik, dll.)


Keterangan:

Doa ini dibaca ketika ada salah satu bagian tubuh kita yang sakit. Caranya: letakkan tangan kita di bagian tubuh yang sakit, pijat pelan-pelan, sambil membaca: (doa di atas).


Hadis selengkapnya:

Dari Utsman bin Abil 'Ash radhiyallahu 'anhu, bahwa beliau mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam karena rasa sakit yang ada di badannya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi nasihat kepadanya: "Letakkan tanganmu di bagian tubuh yang sakit, dan ucapkanlah: (doa di atas)."


5. Izin bertanya, Bagaimana dengan praktek ruqiah dengan media air yang dibacakan dengan surat alfatihah lalu diminum?

↪️ Dijawab Ustadzah Haifah حفظها الله


Praktek ruqiah seperti ini tidak ada dalil dari Al-Qur'an dan As sunnah. Tapi ada atsar (atsar adalah riwayat dari sahabat dan tabi’in) mereka pernah melakukan praktek ruqiah dengan media air yang dibacakan surah Al-Fatihah lalu diminum. Terdapat kisah para sahabat yang terkena sihir dan terkena ain, lalu diambilkan segelas air dibacakan surah Al-Fatihah lalu diminumkan atau dengan seember air kemudian dibacakan surah Al-Fatihah atau surah-surah ruqiyah lainnya, kemudian ditambahkan daun bidara lalu dimandikan kepada sahabat yang terkena sihir atau ain.


Ini dikutip dalam kitab karya Syaikh Utsaimin rahimahullah. Jadi boleh untuk diamalkan. Akan tetapi hal ini untuk orang yang terkena sihir atau terkena ain.


6. Bagaimana hukumnya sholat nenek ana yang bacaan Al fatihah dan surah lainnya masih banyak keliru?

↪️ Dijawab Ustadzah Haifah حفظها الله


Ajarkan semampunya, beritahu bacaan yang benar seperti ini. Utamakan memperbaiki Lahn Jaliy karena ini bisa merubah makna. Lalu perbaiki Lahn Khafiy. 


7. Bolehkah setelah membaca surah Al-Fatihah kita tambahkan do'a-do'a lalu mengucapkan Aamiin?

↪️ Dijawab Ustadzah Haifah حفظها الله


Jika didalam sholat membaca surah Al-Fatihah lalu tambahkan doa kemudian mengucapkan Aamiin, hal seperti ini tidak diperbolehkan. Karena setelah membaca surah Al-Fatihah maka ucapkan Aamiin. Ucapan aamiin adalah sebuah doa yang bermakna ‘kabulkan doa kami Yaa Allah’. Hukum membaca aamiin tersebut adalah sunnah, bukanlah wajib, yaitu disunnahkan setelah membaca surat al-fatihah.


والله أعلمُ بالـصـواب

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك


🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿

Pertemuan-2

Hari dan Tanggal: Sabtu, 3 February 2024 | 22 Rajab 1445H

Pukul: 16.30 WIB

Mutarjimah : Ustadzah Nafilah حفظها الله

✏️Team Taj Al Waqar Qism Indonesia

•┈┈•┈┈•⊰•❁✿❁•⊱•┈┈•┈┈•

Post a Comment

0 Comments