- بسم الله الرحمن الرحيم -
🌸 TADABBUR JUZ 'AMMA 🌸
Teacher: ustadha Maha حفظهاالله
🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿
Hari ini kita akan membahas surah Al-Muthaffifin. Surah urutan ke-83 dalam Al Qur'an dan terdiri dari 36 ayat. Surah ini terbagi menjadi empat, bagian pertama adalah akhlak orang-orang yang melakukan takaran, dan bagian kedua adalah tentang orang-orang yang kafir, dan kita akan membahas bagian pertama.
🍃Makna yang dimaksud dengan "tathfif" di sini ialah curang dalam memakai takaran dan timbangan, yang adakalanya meminta tambahan bila menagih orang lain, atau dengan cara mengurangi bila ia membayar kepada mereka.
Jika mereka meminta haknya mereka meminta lebih, dan jika mereka memberikan hak orang lain mereka akan mengurangi. Dan perkara adil ini bukan cuman dalam masalah harta saja. Allah menyebutkan orang-orang yang seperti itu berada dalam kecelakaan. Dan dalam surat ini Allah juga menjelaskan tentang hikmah agar kita senantiasa mempermudah urusan seseorang.
Allah ﷻ berfirman dalam surat Al-Muthaffifin :
♥️Ayat 1 :
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ
“Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)”.
♥️Ayat 2 :
الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ
“(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dicukupkan”
♥️Ayat 3 :
وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
“dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi”.
♥️Ayat 4 :
أَلَا يَظُنُّ أُولَٰئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ
“Tidakkah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan”.
♥️Ayat 5 :
لِيَوْمٍ عَظِيمٍ
“Pada suatu hari yang dahsyat”.
🔸🔸🔸
♥️Ayat 6 :
🍃Apakah mereka tidak meyakini dan mempercayai? bahwasanya akan datang waktunya manusia dibangkitkan kembali dari kuburnya kemudian mereka dibawa ke suatu tempat dimana semua manusia berkumpul ditempat itu untuk di hisab amalan mereka, kemudian setelah itu mereka akan mendapat balasan atas ganjaran dari amalan-amalan yang mereka kerjakan didunia, akan tetapi orang-orang kafir dan musyrikin tidak meyakini adanya peristiwa ini.
Mereka hanya mengira bahwa apa yang telah mereka lakukan akan pergi begitu saja, setelah mereka mengambil harta orang lain lalu kemudian perkara itu selesai, mereka telah berbuat zhalim dan mengira bahwa kezhaliman mereka tidak akan dipertanggungjawabkan.
Pengadilan pada hari kiamat tidak dengan dirham ataupun dinar, melainkan dengan amalan, baik itu amalan kebaikan atau keburukan, maka mereka yang telah berbuat zhalim akan diambil kebaikan-kebaikan mereka dan diberikan kepada orang ia zhalimi di dunia, dan jika kebaikan mereka telah habis maka mereka akan binasa dalam neraka jahannam.
🍃Rasulullah ﷺ senantiasa berdo'a dan berlindung dari kesempitan di hari kiamat, dalam ayat ini pula menjelaskan tentang pentingnya memperhatikan akhlak. Kemudian Allah ﷻ berfirman pada ayat selanjutnya,
♥️Ayat 7 :
كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ
“Sekali-kali tidak. Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar tersimpan dalam sijjin.”
♥️Ayat 8 :وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ
“Dan tahukah engkau apakah sijjin itu?”
♥️Ayat 9 :
كِتَابٌ مَّرْقُومٌ
“(yaitu) kitab yang telah terpahatkan”
{ الْفُجَّارِ } yaitu orang-orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah, mereka yang melakukan kemungkaran dan kefasikan serta kekafiran.
{ لَفِي سِجِّينٍ } kitab amalan mereka disimpan setelah mereka mati ditempat yang sangat sempit, dalam riwayat lain dikatakan : { سِجِّينٍ } yakni, salah satu nama dari nama-nama neraka.
🍃Semua perbuatan mereka didunia tertulis dalam { كِتَابٌ مَرْقُومٌ } kitab yang terjaga dengan baik, tiada satu kata pun yang hilang dari kitab itu, kitab yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun.
🔸🔸🔸
♥️Ayat 10 :
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
“Celakalah pada hari itu, bagi orang-orang yang mendustakan”.
Yakni apabila mereka di hari kiamat telah berada di Sijjin dan azab yang menghinakan seperti apa yang telah diancamkan oleh Allah ﷻ. Maka kecelakaan bagi orang yang berdusta untuk ditertawakan orang lain.
♥️Ayat 11 :
الَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ
“(yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan”. (Yaumuddiin adalah Yaumil jazaa).
♥️Ayat 12 :
وَمَا يُكَذِّبُ بِهِ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ
“Dan tidak ada yang mendustakannya (hari pembalasan) kecuali setiap orang yang melampaui batas dan berdosa.”
Yaitu melampaui batas dalam amal perbuatannya, misalnya gemar mengerjakan hal-hal yang diharamkan dan melampaui batas dalam menggunakan hal-hal yang diperbolehkan, lagi berdosa dalam semua ucapannya.
♥️Ayat 13 :
إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
“yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, ‘Itu adalah dongeng orang-orang dahulu.”
Allah mengabarkan (keadaan) orang-orang yang mendustakan dengan berkata : Celaka dan binasalah kalian di hari kiamat wahai para pendusta ! Yaitu mereka yang mendustakan hari perhitungan dan pembalasan. Dan ketahuilah oleh kalian, bahwa Allah tidaklah mengadzab pada hari perhitungan dan pembalasan kecuali bagi siapa yang melewati (menghalalkan) batasan-batasan yang telah Dia tetapkan.
🍃Yakni apabila dia mendengar Kalamullah dari Rasul ﷺ, maka dia mendustakannya dan menuduhnya dengan prasangka yang buruk, maka dia meyakininya sebagai buat-buatan yang dihimpun dari kitab-kitab orang-orang yang terdahulu. Jika dibacakan kepadanya ayat-ayat Al Qur'an dan wahyu yang diturunkan kepada Rasul-rasul Allah yang disebutkan didalamnya tentang hari kebangkitan, hari perhitungan, dan hari pembalasan, mereka mengatakan bahwa ayat-ayat Al Qur'an itu tidak ada kebenaran didalamnya, mereka menyamakan Al Qur'an dengan buku dongeng.
🔸🔸🔸
♥️Ayat 14 :
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka”.
Kemaksiatan dan dosa-dosa mereka sangat banyak sehingga meliputi hati mereka. Dan itulah yang menutupi hati mereka itu. Orang yang hatinya telah mengeras tidak akan berdampak hati mereka ketika mereka mendengar ayat Al Qur'an.
Hati mereka mengeras karena mereka tidak menerima Al-Qur'an dan menganggap kalimat dusta. Keadaannya tidaklah seperti apa yang mereka dugakan, dan tidak pula seperti apa yang dikatakan oleh mereka bahwa Al-Qur'an ini adalah dongengan orang-orang dahulu, bahkan Al-Qur'an itu adalah Kalamullah, dan wahyu-Nya yang diturunkan kepada Rasul-Nya. Dan sesungguhnya hati mereka terhalang dari beriman kepada Al-Qur'an, tiada lain karena hati mereka telah dipenuhi dan tertutup oleh noda-noda dosa yang banyak mereka kerjakan, sebagaimana tafsir Ibnu katsir.
🍃Yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya; "Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.”
صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) »
🍃Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa yang dimaksud dengan "ar-ran" ialah dosa di atas dosa sehingga membutakan hatinya dan hatinya mati. Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka."
Tapi bagi orang-orang yang mengimani Al Qur'an, hati mereka selamat. Dan keselamatan hati disebabkan banyaknya dzikir. Dzikir akan menggugurkan dosa seperti daun yang gugur dari tangkainya.
♥️Ayat 15 :
كَلَّا إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ
“Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhannya”.
Yakni bagi mereka kelak di hari kiamat, Sijjin adalah tempat tinggal mereka, kemudian selain dari itu mereka terhalang dari melihat Tuhan Yang Menciptakan mereka. Imam Abu Abdullah Asy-Syafi'i mengatakan sehubungan dengan hal ini, bahwa ayat ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa orang-orang mukmin dapat melihat Tuhannya di hari itu. Orang-orang mukmin dapat melihat Tuhan mereka di negeri akhirat dengan penglihatan mata, yaitu di tempat pemberhentian hari kiamat dan juga di dalam surga.
🔸🔸🔸
♥️Ayat 16 :
ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُو الْجَحِيمِ
“Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masukkan ke dalam neraka”
♥️Ayat 17 :
ثُمَّ يُقَالُ هَٰذَا الَّذِي كُنتُم بِهِ تُكَذِّبُونَ
Kemudian, dikatakan (kepada mereka), ‘Inilah (adzab) yang dahulu kamu dustakan”.
Setelah terhalang dari rahmat Allah, kemudian sesungguhnya mereka yang ingkar dan berbuat maksiat itu benar-benar masuk neraka yang penuh siksa mengerikan.
Hubungan antara kedua ayat adalah : yang pertama adalah keadaan mereka di dalam neraka, dan yang kedua adalah setelah mereka masuk neraka. Allah mengatakan kepada mereka apa yang mereka rasakan di neraka adalah apa-apa yang pernah mereka dustakan ketika di dunia.
🌹 Faidah yang bisa kita ambil dari ayat-ayat ini diantaranya :
1️⃣ Kita dapat mengetahui gambaran balasan hari akhir. Dan bagaimana kita mempersiapkan hari akhir? dengan kita mengingat bagaimana balasan hari kiamat. Ayat ini menjadikan kita mempersiapkan diri dengan ketaatan.
2️⃣ Agar kita bersegera untuk bertaubat (tidak menunda-nunda),
3️⃣ Adanya dalil yang menunjukkan nilai akhlak dan mu'amalah yang baik dalam islam.
Bersambung pada pertemuan selanjutnya, InSyaa Allah.
🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿
🕰️ Sabtu, 23 Shafar 1442 H / 10 Oktober 2020
📝 Diterjemahkan oleh al-ukh Fitrah & Lina Ummu 'Abdillah
0 Comments