- بسم الله الرحمن الرحيم -
🌸 TADABBUR JUZ AMMA 🌸
Teacher: Ustadha Maha حفظهاالله
🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷
Ustadzah akan melanjutkan taddabur surah Al-Muthaffifin.
Surah Al- Muthaffifin, ayat 18 sampai 36 menjelaskan tentang ganjaran-ganjaran bagi orang-orang al abrar (berbakti).
⏩ Surah Al-Muthaffifin, 83:18
كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْأَبْرَارِ لَفِى عِلِّيِّينَ
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya catatan orang-orang yang berbakti benar-benar tersimpan dalam ’Illiyyn.
Ketika Allah telah menyebutkan tentang tempat bagi orang-orang al-Fujjar (orang-orang durhaka) yaitu ditempat yang paling bawah dan sempit.
🔖 Kata “Kalla” di ayat ini bisa diartikan “Tentu atau pasti”.
Selanjutnya Allah menyebutkan bahwa tempat bagi al-Abrar adalah tempat yang tertinggi lagi luas.
Kitab orang-orang beriman yang didalamnya tertulis kebaikan dan amalan shalih mereka tersimpan dan terjaga di tempat yang tinggi didalam surga.
⏩ Surah Al-Muthaffifin, 83:19
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا عِلِّيُّونَ
Dan tahukah engkau apakah ’Illiyyn itu?
Ini adalah pertanyaan untuk menunjukkan keagungan apa yang ditanyakan
🔖Illiyyin diambil dari kata al-'uluwwu yang artinya tinggi. Dan sesuatu itu manakala meninggi, maka ia bertambah besar dan luas, karena itulah Allah membesarkan perihalnya dan menggambarkannya dengan gambaran yang agung.
🏷️Menurut Ibnu Katsir, yang tampak, bahwa ‘Illiyyin diambil dari kata ‘uluw (tinggi), dan setiap kali sesuatu tinggi dan naik, maka semakin besar dan luaslah tempatnya.
🏷️Al-A'masy telah meriwayatkan dari Syamir ibnu Atiyyah, dari Hilal ibnu Yusaf yang mengatakan, bahwa Ibnu Abbas pernah bertanya kepada Ka’b yang saat itu aku (Hilal ibnu Yusaf) hadir, tentang 'Illiyyin, maka Ka'b pun menjawab bahwa 'Illiyyin terletak di langit yang ketujuh, di dalamnya tersimpan arwah orang-orang mukmin. (Tafsir Ibnu Katsir)
Kitab yang mencatat perbuatan orang-orang yang berbakti tersimpan di 'Illiyyin.
🏷️ Ada yang berpendapat, bahwa ‘Illiyyin artinya tempat di langit ketujuh di bawah ‘Arsy.
⏩ Surah Al-Muthaffifin, 83:20
كِتَٰبٌ مَّرْقُومٌ
(Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal),
🔖 Marqum artinya ditulis.
⏩ Surah Al-Muthaffifin, 83:21
يَشْهَدُهُ ٱلْمُقَرَّبُونَ
yang disaksikan oleh (malaikat-malaikat) yang didekatkan (kepada Allah).
📖[Ayat 20-21] Bahwasanya kitab mereka yang berisi catatan amal orang-orang berbakti disaksikan oleh al-Muqarrabun yaitu malaikat-malaikat yang mulia, para Nabi, orang-orang jujur dalam beriman, orang-orang yang mati syahid. Allah menyebut mereka dikalangan malaikat tertinggi dan 'Illiyyun adalah nama surga tertinggi.
📖Itulah kitab yang berada di tempat tinggi yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan kepada Allah karena kepatuhan mereka. Kesaksian malaikat terhadap catatan amal orang-orag mukmin menunjukkan kebenaran isi kitab itu dan penghormatan kepada penerimanya.
Orang orang yang memiliki keutamaan seperti malaikat dan lainnya menyaksikan kitab mereka.
📖📖📖
⏩ Surah Al-Muthaffifin, 83:22
إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,
لَفِي نَعِيمٍ
“Benar-benar dalam kenikmatan”
📖 Kenikmatan di sini mencakup kenikmatan badan dan kenikmatan hati, ada pun kenikamatan badan maka tidak perlu ditanya lagi.
Nikmat disini mencakup keseluruhan nikmat bagi hatinya, bagi ruh dan bagi raganya.
Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan kitab catatan amal orang-orang yang berbakti, maka Dia menyebutkan bahwa mereka berada di dalam na’iim atau kenikmatan; yang mencakup kenikmatan bagi hati, bagi ruh dan bagi badan
📖 Di ayat ini Allah menegaskan bahwa janjinya BENAR! Dengan menggunakan tanda ta'kid huruf inna.
⏩ Surah Al-Muthaffifin 83:23
عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ
Mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan.
يَنظُرُونَ
(sambil memandang)
📖 Yakni memandang kepada kenikmatan yang telah disiapkan Allah bagi mereka.
Yakni mereka berada di atas ranjang-ranjang yang berhiaskan hamparan indah.
📖 Allah tidak menyebutkan mereka melihat kesiapa untuk menunjukkan bahwa mereka melihat kepada seluruh kenikmatan.
🏷️ Pendapat lain, ada yang mengatakan memandang wajah Allah.
Ayat ini menunjukkan bahwa orang mukmin kelak akan memandang wajah Rabb-nya. Dalam ayat ini juga menunjukkan bahwa nya orang-orang beriman akan melihat wajah Allah din Jannah kelak.
🏷️ Ibnu Katsir menyebutkan bahwa mereka memandang kepada Wajah Allah Azza wa Jalla.
Sambil memandang Rabb, mereka juga memandang kepada kenikmatan yang ada disekitar mereka, mereka juga melihat ke musuh-musuh mereka yang sedang disiksa didalam neraka.
📖📖📖
⏩ Surah Al-Muthaffifin 83:24
تَعْرِفُ فِى وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ ٱلنَّعِيمِ
Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.
Tafsir ibn Kathir:
📖 Yakni apabila engkau lihat wajah mereka, kamu akan dapat mengetahui kesenangan hidup mereka yang penuh dengan kenikmatan. Yakni tampak berseri-seri, cerah, gembira ria, dan senang dengan kenikmatan besar yang menggelimangi kehidupan mereka. Mereka berada dalam kenikmatan dalam setiap keadaan. Baik di dunia, di kubur dan di akhirat kelak
Kenikmatan di dunia adalah ridha.
Dan kenikmatan di dalam hati yang bertambah seiring bertambahnya keimanannya.
🏷️ Kenikmatan di dunia mencakup Rezeki kebahagiaan, keindahan, dan keasrian karena kenikmatan, kegembiraan, sehingga dengannya akan menambah keimanan.
Dan kenikmatan ini (merasa ridha terhadap apa yang ditetapkan Allah) diharamkan bagi orang-orang kafir.
🔖 Makna " النضرة " :
Kebahagiaan, kesenangan, suka cita, sifat-sifat ini nampak di wajah mereka yang beriman kepada Allah ﷻ, dari wajah sesorang dapat diketahui bagaimana keadaan dirinya, baik dikala dia senang ataupun sedang dalam kesedihan.
🔖Al-Abrar adalah mereka yang lelah didunia karena melakukan ketaatan, banyak melakukan ketaatan. Seperti qiyamul lail dan ketaatan lainnya.
Itu karena berulang-ulang dan terus-menerusnya mereka mendapatkan kesenangan dapat mencerahkan muka, menghiasnya dan memperindahnya. Allah juga menyampaikan bahwa Ahlu Jannah mendapatkan kenikmatan Jannah. Nikmat yang besar yang didapatkan oleh ahli Jannah tampak pada wajah mereka.
🏷️Kenikmatan tersebut didapatkan dari ketaatan yang dilakukan selama di dunia, dengan ibadah, shalat lail, tilawah dan lainnya.
🔖Kenikmatan yg paling tinggi adalah memandang wajah Allah Subhana wa ta'ala. Melihat wajah Allah adalah nikmat yang sangat agung dari kenikmatan ahli jannah.
🏷️ Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Bila penduduk surga telah masuk ke surga, maka Allah berfirman: 'Apakah kalian ingin sesuatu yang perlu Aku tambahkan kepada kalian? ' Mereka menjawab, 'Bukankah Engkau telah membuat wajah-wajah kami putih? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka? ' Beliau bersabda: "Lalu Allah membukakan hijab pembatas, lalu tidak ada satu pun yang dianugerahkan kepada mereka yang lebih dicintai daripada anugerah (dapat) memandang Rabb mereka."
📖Allah mensifati surga dan menyebutkan kenikmatannya disini agar kita bersungguh-sungguh untuk meraihnya, menyibukkan diri dengan taat.
📖📖📖
⏩ Surah Al-Muthaffifin 83:25
يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ
Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (disegel).
🔖 Rahiq adalah diantara nama khamr.
🏷️As-Sa'di mengatakan bahwa rahiq adalah minuman yang sangat lezat.
⏩ Surah Al-Muthaffifin 83:26
خِتَٰمُهُۥ مِسْكٌۚ وَفِى ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ ٱلْمُتَنَٰفِسُونَ
Laknya dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
📖 Allah menyebutkan minuman yang dinikmati oleh ahli Jannah yang dihidangkan oleh para pelayan. Mereka diberi minum dari khamr surga, dan rahiq adalah nama lain dari khamr surga.
🏷️ Dalam makna riwayat lain : Akhir dari minuman itu memiliki aroma seperti kesturi, khamar yang manis dan baunya yang harum.
🏷️ Ibnu Mas'ud mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: laknya adalah kesturi.(Al-Muthaffifin: 26). Bahwa makna yang dimaksud ialah campurannya adalah minyak kesturi.
📖 Minuman yang dinikmati adalah minuman yang memiliki aroma seperti minyak wangi, minuman yang harum. Kenikmatan ini adalah hal yang seharusnya kita berlomba-lomba.
🏷️Dalam Surah Al-Hadid 57:21 :
سَابِقُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِ
Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
🏷️ Surah Ali-Imran 3:133
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
🔖Allah menginginkan kita untuk berlomba-lomba dalam ketaatan.
🔖Maka hendaklah setiap hamba berlomba-loba untuk meraih nikmat yang agung itu dalam mengumpulkan segala kebaikan didunia, berlomba dalam menginfakkan hartanya, berlomba dalam memperbanyak ibadah, puasa berlomba-loba dalam melaksanakan sunnah-sunnah Nabi.
Seorang salaf mengatakan: “Apabila engkau melihat seseorang mengunggulimu dalam masalah dunia, maka unggulilah dia dalam masalah akhirat.”
Hari-hari dunia hanyalah hari-hari yang sedikit dan juga akan hilang.
Adapun kenikmatan di akhirat adalah KEKAL.
🏷️Seperti itulah yang seharusnya menjadi tujuan utama setiap manusia dalam menjalani hidupnya didunia, mereka berlomba-lomba dalam meraih segala kebaikan yang balasannya jauh lebih banyak dan lebih mulia, maka menjauh dari fitnah dunia yang hina ini adalah suatu kemualiaan yang besar, tapi pada hakikatnya mengambil kemewahan dunia boleh saja dengan mengukur sesuai kebutuhannya saja tanpa berlebihan, dan dengan harta itu ia jadikan sebagai wasilah untuk meningkatkan ketaqwaanya kepada Allah, dan tidak menjadikan kemewahan dunia sebagi tujuan hidupnya.
🔖 Berlomba-lombalah dalam hal ini.
Disini Allah menginginkan kita untuk berlomba-lomba dalam ketaatan dan hal-hal yang bermanfaat
📖📖📖
⏩ Surah Al-Muthaffifin, 83:27
وَمِزَاجُهُ مِنْ تَسْنِيمٍ
Dan campuran khamr murni itu adalah dari tasnim.
🔖Mizaj adalah sejenis minuman yang telah dijelaskan pada ayat sebelumnya.
🔖Tasnim adalah nama dari mata air.
⏩ Surah Al-Muthaffifin 83:28
عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا ٱلْمُقَرَّبُونَ
(yaitu) mata air yang diminum oleh mereka yang dekat (kepada Allah).
📖Mata air ini diminum oleh orang-orang muqarrabun yang merupakan orang yang memiliki kedudukan tertinggi. Dan campuran khamar itu adalah dari mata air sungai di surga yang dikenal dengan sebutan "tasnim".
🏷️ Maknanya: dari mata air yang tinggi secara kedudukan dan nyata.
Itulah mata air yang diminum oleh mereka yang dekat kepada Allah karena sungguh-sungguh beriman dan beramal saleh.
🏷️ Ahlul Jannah memiliki tinggkatan dan derajat. Dan mata air ini dinikmati oleh muqorrobuun (orang yang dekat dengan Allah). Dan muqorrobuun adalah tingkatan tertinggi dari derajat ahlul Jannah.
Maksudnya, minuman yang hanya diminum oleh orang-orang yang didekatkan dengan Allah. Minuman tersebut menjadi campuran bagi minuman ashabul yamin atau golongan kanan.
🏷️Ibnu Qayyim menyebutkan Tasnim adalah minuman yang paling tinggi bagi ahlul Jannah.
🔖Tasnim yaitu mata air yang paling tinggi di surga yang dikhususkan bagi mereka yang dekat dengan Allah, yang derajatnya paling tinggi dan dicampurkan bagi golongan kanan. Dicampurkan dengan khamar dan minuman nikmat lainnya.
📖📖📖
⏩ Surah Al-Muthaffifin 83:29
إِنَّ ٱلَّذِينَ أَجْرَمُوا۟ كَانُوا۟ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يَضْحَكُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman.
🔖Mujrim adalah bentuk mubalaghah. Bentuk mubalaghah yang menunjukkan bahwa sangat banyak melakukan dosa.
Orang-orang kafir mentertawakan orang beriman ketika di dunia. Dan sepanjang zaman akan ada manusia yang demikian yaitu yang mentertawakan dan menghina kaum mukminin sebagaimana yang dilakukan pada masa Rasulullah.
Di setiap zaman dan tempat pasti selalu ada yang mengolok-olok orang mukminin.
⏩ Surah Al-Muthaffifin 83:30
وَإِذَا مَرُّوا۟ بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ
Dan apabila mereka (orang-orang yang beriman) melintas di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
📖Tatkala orang-orang berdosa menertawakan Tatkalarang beriman atas ketaatan mereka didunia kepada Allah, maka pada hari kiamat keadaan akan terbalik orang-orang beriman akan menertawakan orang-orang kafir pula atas azab yang ditimpakan kepada mereka.
⏩ Surah Al-Muthaffifin 83:31
وَإِذَا ٱنقَلَبُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمُ ٱنقَلَبُوا۟ فَكِهِينَ
dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria.
📖Yakni bilamana orang yang berdosa itu kembali ke tempat tinggal mereka, maka mereka kembali kepada kehidupan yang gembira dan menyenangkan. Dengan kata lain, apa pun yang mereka inginkan, mereka dapat memperolehnya, yakni mereka hidup senang dan kaya. Tetapi sekalipun demikian keadaan mereka, mereka tidak mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepada mereka, bahkan sebaliknya mereka sibuk dengan menghina dan mencemoohkan kaum mukmin serta dengki terhadapnya.
⏩ Surah Al-Muthaffifin 83:32
وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ لَضَآلُّونَ
Dan apabila mereka melihat (orang-orang mukmin), mereka mengatakan, “Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang sesat,”
انقَلَبُوا۟ فَكِهِينَ
(Mereka kembali dengan gembira) yakni mereka membangga-banggakan kenikmatan yang mereka rasakan dan menertawakan orang-orang beriman dengan tuduhan dan olokan kepada mereka.
📖Yang melakukan Orang-orangkejahatan itu (orang kafir) jika kembali kepada kaumnya mereka kembali dengan senang. Dan mereka menyampaikan bahwa orang-orang yang beriman mereka katakan bahwa mereka itu sesat. Mereka mengatakan kita yang mantaati Allah mereka katakan kita tersesat.
Yakni ketika orang mujrim melihat orang mukmin mereka akan berkata "Sesungguhnya mereka benar-benar orang sesat."
⏩ SurahAl-Muthaffifin 83:33
وَمَآ أُرْسِلُوا۟ عَلَيْهِمْ حَٰفِظِينَ
padahal (orang-orang yang berdosa itu), mereka tidak diutus sebagai penjaga (orang-orang mukmin).
📖 Bahwa orang-orang jahat itu tidaklah diutus untuk menjaga mengawasi dan menghukumi orang-orang beriman, namun sejatinya hukum itu milik Allah ‘Azza Wa Jalla.
Lihatlah bagaimana Allah membolak balikkan keadaan orang mukmin dan orang mujrin.
Lihatlah, bagaimana Allah memuliakan orang beriman di akhirat.
Saat di dunia mereka ditertawakan oleh orang-orang kafir, tetapi di akhirat Allah memberikan kenikmatan, dan Allah membalik keadaan mereka ditertawakan oleh orang-orang beriman.
⏩ Surah Al-Muthaffifin 83:34
فَٱلْيَوْمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنَ ٱلْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ
Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman yang menertawakan orang-orang kafir.
🔖Maksudnya adalah hari kiamat.
Ketika orang-orang yang beriman melihat orang-orang kafir berada dalam azab, dan apa yang mereka ada-adakan ternyata tidak terwujud, sedangkan orang-orang mukmin berada dalam kesenangan, kenikmatan dan ketenangan
Dan pada hari kiamat itu tiba, semua keadaan itu akan terbalik dan orang-orang beriman itu akan menertawakan kalian wahai orang-orang yang mendustakan agama, mereka yang dulunya didunia kerap mengejek kaum muslimin akan ditertawakan dalam keadaan yang lebih hina.
🏷️Pelajaran yang luar biasa adalah, mengolok-olok orang beriman adalah dosa besar. Dan sifat ini adalah sifat orang-orang kafir.
🏷️Tertawanya orang-orang jahat kepada orang-orang beriman di dunia maka akan diakhiri dengan tangisan, kesedihan, kecelakaan dan kebinasaan.
⚠️Mengolok-olok ulama, mengolok-olok orang-orang shalih adalah dosa besar.
Dan dosa ini adalah dosa yang dilakukan oleh orang-orang kafir dan jangan sampai kita melakukan hal demikian.
🏷️Al-Humazah 104:1
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,
⚠️Mengolok-olok agama termasuk dosa besar. Misalnya mengolok jenggot, mengolok-olok hijab, itu sama saja mengolok agama.
Istihzaa ini menandakan akan kelemahan iman seseorang.
Mengolok-olok sesama manusia juga dosa besar, sebagaimana firman-Nya:
🏷️At-Taubah 9:65
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُۚ قُلْ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”
⚠️Jauhilah majelis-majelis yang banyak tertawa. Demikian pula mengejek ngejek org lain menandakan lemahnya keimanan seseorang.
🏷️Bersemangatlah berteman dengan orang-orang yang sholeh dan jauhi majlis tertawa yang berlebihan.
⏩ Surah Al-Muthaffifin 83:36
هَلْ ثُوِّبَ ٱلْكُفَّارُ مَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ
Apakah orang-orang kafir itu diberi balasan (hukuman) terhadap apa yang telah mereka perbuat?
🔖Ini adalah bentuk istifham takriri (menetapkan) jawabannya adalah بلی (Ya, tentu).
🏷️Berkata Syaikh as-Sa'di:
Semua keadaan itu akan terbalik dan orang-orang beriman itu akan menertawakan kalian wahai orang-orang yang mendustakan agama, mereka yang dulunya didunia kerap mengejek kaum muslimin akan ditertawakan dalam keadaan yang lebih hina.
Apakah orang-orang kafir itu mendapat balasan dari amalan mereka, tapi maksud sebenarnya dari ayat ini adalah pertanyaan penetapan, yakni orang-orang kafir telah diberi balasan atas apa yang telah mereka lakukan didunia.
Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
📖📖📖
Sebelum kita menutup majelis ini mari kita mengambil apa yang bisa kita amalkan dari surah ini.
🏷️Sebelumnya pada ayat 1, Allah mencela orang-orang curang, bukan hanya dalam menakar dan timbangan. Tapi dalam segala hal.
🏷️Dan diawal surah kita melihat kondisi orang-orang yang keras hatinya :
Perhatikanlah bagaimana mereka menipu orang-orang dengan kecurangannya, kita meihat bagaimana mereka mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, selain itu mereka pun kerap merendahkan kedudukan orang lain.
🏷️Surat ini juga mendorong kita untuk menyiapkan bekal di hari kiamat dengan memperbanyak taubat.
Surat ini juga mendorong kita untuk berdoa kepada Rabb agar menjadikan kita golongan al-Abrar
🔖Kandungan ayat ini diantaranya jangan tergesa gesa memvonis , menjatuhkan hukum terhadap seseorang terlebih dalam keadaan dia jahl/bodoh dalam perkara tersebut.
🔖Pada surat ini juga mendorong kita untuk tidak beristihzaa' mengolok-olok ulama secara khusus dan manusia lain secara umum
🔖At tanafus yang haqiqi adalah berlomba lomba dan bersemangat dalam amalan akhirat bukanlah yang dimaksudkan adalah berlomba-lomba dalam perkara dunia.
🔖Surat ini juga meminta kita agar tidak saling menghukumi satu sama lain. Seperti menghukumi orang sesat dan lainnya. Sebagimana orang mujrim yang diceritakan di ayat 29-30.
🔖Pada surat terdapat anjuran untuk berlomba-lomba meraih kenikmatan. Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba yang meraih kenikmatan tersebut.
📖📖📖
📚 Ringkasan faedah yang dapat diambil pada Surah Al-Muthaffifin:
1. Jangan kurangi hak orang lain dalam segala hal hatta dalam perkataan.
2. Surat ini mengajak kita untuk menyiapkan bekal, bertaubat dan berdoa memohon untuk menjadi ahli Jannah.
3. Surat ini menjelaskan juga tentang larangan menghukumi orang lain dengan keadaan yang dia tidak tahu.
4. Surat ini juga menjelaskan tentang larang mengolok-olok ulama dan orang-orang Shalih.
5. Surat ini juga berisi anjuran untuk kita berlomba dalam ketaatan.
Kita memohon kepada Allah agar menjadikan apa yang kita dengarkan ini bermanfaat. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dari Ahlul Qur'an yang merupakan keluarga Allah dan orang-orang khusus bagi Allah.
Wallahu a'lam bishshawwab
🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷
🕰️ Sabtu, 17 Oktober 2020/ 30 Safar 1442 H
📝 Diterjemahkan oleh al-ukh Ani Mantoro, Fitrah, Lina.
0 Comments